Gn Cikuray |
Gunung Cikuray adalah Gunung yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat. Gunung ini merupakan Gunung
tertinggi ke-empat di Jawa barat setelah Gunung Ceremai, Gunung Pangrango, dan
Gunung Gede. Ketinggian Gunung ini sekitar 2.821 Mdpl.
Setelah sekian lama jarang mendaki gunung, akhirnya
saya di ajak oleh kedua sodara saya untuk
melakukan pendakian gunung yang berada
di Kabupaten Garut ini. Sebelum melakukan
pendakian, kami baca-baca sedikit artikel tentang jalur pendakian gunung ini. Jalur
pendakian yang akan kami tempuh yaitu lewat jalur (Patrol) Cilawu atau Perkebunan
Teh Dayeuh Manggung.
Untuk ke naik ke Gunung Cikuray ini kami
hanya beranggotakan tiga orang yaitu
Rafid (LEMBER), Reza (SAMSON), dan penulis Rizal (GEHU), kami bertiga merupakan
anggota Perhimpuanan Pecinta alam PATRAPALA yang berasal dari Padalarang.
Reza, Rizal, Rafid |
Kamis, 17
juni
Jam 11.00 Reza dan
saya berangkat dari padalarang menuju Rancaekek untuk menjemput sodara kita
Rafid, dia kerja di rancaekek jadi nge-Kost nya di rancaekek juga. Kami berdua berangkat
dari simpang Tol Padalarang dengan menggunakan bis jurusan Tasik.. dalam
perjalanan agak sedikit kepadatan kedaraan di gerbang Tol Cileunyi, mungkin
kepadatan terjadi karena banyak orang yang liburan juga.
Jam 12.00 kami berdua
nyampe di rancaekek, kami turun dari bis lalu tersebut dan menjemput sodara
kami lember. Setelah kami ber tiga kumpul, sekitar jam 12.15 kami melanjutkan perjalanan dari rancaekek menuju (Patrol)
Cilawu dengan menggunakan Bis ELF jurusan Cilawu. Di perjalanan juga agak
sedikit macet pas nagreknya...
Akhirnya jam 14.15 kami sampe di (patrol) cilawu yang merupakan jalur untuk naik
ke Gunung Cikuray ini. Sampe kami
mencari mesjid terdekat untuk menjalankan ibadah Sholat Dzuhur dan Ashar
sekalian. Setelah Sholat kami makan dulu untuk menambah energi untuk
melanjutkan perjalanan.
Ba’da Ashar sekitar jam 16.00, kami melanjutkan perjalanan meuju pemancar Stasiun
Televisi yang berada di kaki gunung Cikuray. Rute pemancar ini merupakan rute
awal pendakian.
Dalam perjalanan menuju pemancar kami
melewati beberapa pemukiman warga, sawah-sawah, kebun-kebun milik warga,
perkebunan teh dayeuh manggung. Setelah bebrapa jam berjalan, perjalanan kami
sempat terhambat oleh hujan, kami terpaksa mendirikan bivak darurat sambil
menunggu hujan reda diantara pepohonan dan perkebunan teh dayeuh manggung.
Setelah hujan reda, perjalanan diteruskan
lagi, ketika adzan magrib berkumandang, kami sampai di sebuah pemukiman penduduk
yang bernama desa Nyampai. Di pemukiman penduduk ini kami Solat magrib dan Isya dulu sebelum melajutkan
perjalan. Desa ini mayoritas penduduknya adalah pemetik daun teh, dan bisa
dihitung jumlah keluarga yang tinggal disitu. Selain sederhana desa tersebut
aliran listrik nya tidak ter supply dari aliran listrik PLN. Sumber listrik desa
tersebut hanya memakai diesel. Diesel tersebut hanya akan dinyalakan dari jam
18.15 sampai jam 21.00 dan jam 4.30 sampai jam 6.00 pagi. Berlama-lama di desa itu saya sangat betah sekali
akan suasananya, selain itu warganya pada ramah-ramah kalau ada pendatang yang
datang ke desa itu. Ketika kami datang, kami sempat ditawari minum teh oleh beberapa
warga untuk minum teh dirumahnya. Sungguh sangat berbeda dengan di kota ya....
Lalu setelah sholat Isya kami langsung
nge-pack barang bawaan, sesudah selesai kira-kita jam 19.30 perjalan kami lanjutkan kembali. Sebelum melanjutkan kami
sempat berpamitan dulu pada warga yang telah menwari kami air teh. Seperti kata
teman kami, “orang desa itu rata-rata memberi
sesuatu kepada kita itu gak mau dibayar oleh materi, mereka ikhlas memberi kepada
kita, tetapi bayarlah dengan sopan santun”
Perjalanan menuju pamancar dilanjutkan
kembali, kami bertiga menyusuri jalan setapak yang berada di tengah-tengah
kebun teh dayeuh manggung, selain gelap, jalan pun licin bekas hujan tadi, kami
sempat beberapa kali terpeleset tapi allahamdulilah tidak sampai jatuh.,
setelah 1 jam berjalan, akhinya jam
20.30 kami sampai di pamancar, di pamancar kami beristrirahat dahulu sambil
meliha kota garut dari kaki gunung Cikuray... betapa indahnya kota garut,
gemerlap lampu-lampu kota kelihatan dengan jelas... dan bintang-bintang
dilangit pun bertaburan.. suatu pemandangan yang sangat langka menurut saya,
karena jarang sekali di temui di kota...
Ketika kami lagi istirahat, tiba-tiba ada
rombongan yang datang, lalu kami menghampiri nya lalu mengobrol dan
bertanya-tanya dan ternyata rombongan itu berasal dari semarang, mereka alumni
dan mahasiswa dari UNDIV semarang. Rombongan dari semarang hanya ber anggotakan
4 orang, mereka juga mau naik cikuray malam ini juga karena ingin melihat
matahari terbit (sunlight) eh salah maksudnya (sunrise) dari puncak gunung
cikuray , ya udah kami mendaki gunung cikuray bareng bersama-sama.
matahari terbit |
Jam 21.00 perjalan menuju puncak di lanjutkan, pertama-tama
kami meyusuri kebun teh dan kebun milik warga, lalu kami mulai memasuki jalur
pendakian yang dirimbuni oleh pepohonan yang lebat dan tinggi.. malam membuat
jalur tidak kelihatan, untungnya malam hari tidak hujan. Tiap pos kami lalui,
dengan jalur yang sedikit extream, terjal, dan berupa akar-akar seperti kebanyakan
tipe gunung- gunung yang ada di jawa barat yang jalurnya masih ditutupi pohon
yang rimbun dan berupa akar-akar pepohonan, sehingga kaki dan tangan pun harus ikut
bermain, tangan sebagai pegangan ke akar atau dahan pohon, kaki sebagai
pijakan. Selain itu mata juga harus main dan jeli memilih jalur.. beberapa kali kami berhenti sejenak untuk
mengambil napas. Dalam perjalanan rasa kantuk dan lelah mulai menyerang, tapi
apa buat untuk mencapai puncak gunung maka rasa kantuk dan lelah pun di lawan.
Akhirnya hari
Jum’at jam 02.30 kami ber tujuh sampai di pos bayangan, disana banyak pendaki yang
mendirikan tenda. Rombongan dari semarang pun mendirikan tenda, kami betiga
hanya beristirahat dengan beralaskan matras.. waktu istirahat dipakai untuk
memasak makanan, minum yang hangat hangat dan sambil mengobrol-ngobrol.
Sesudah selesai istirahat lalu nge pack
peralatan, perjalan ke puncak pun kami lanjutkan, kira-kira dari pos bayangan
sekitar 45 menit lagi menuju puncak. Jam 05.00 perjalan kami lanjutkan, medan
menuju puncak begitu curam, jalurnya pun mulai menantang, menaik gunung ibarat
panjat tebing. Setelah lama berjalan menuju puncak, akhirnya jam 05.55 kami sampai di puncak.... di
puncak ternyata banyak pendaki yang menunggu momen matahati terbit dan
mengabadikannya melalui kamera.
Subhanalloh, rasa lelah, ngantuk, lapar, dan
semua rasa di perjalan terbayar oleh sebuah VIEW yang jarang ditemui. Melihat matahari
terbit di puncak terbit mantap sekali sangat jelas, dan saya pun takjub
melihatnya...
Puncak Gunung Cikuray bagai NEGERI DI ATAS
AWAN, puncaknya dikelilingi oleh
awan....
Memont matahari terbit telah berakhir, awan
pun kian menipis, yang terlihat hanya deratan gunung-gunung yang mengelilingi
kota garut, ada gunung papandayan, guntur, dan pegunungan yang lainnya yang
mengelilingi kota garut.
Di puncak ada beberapa Rombong, antara lain
Dari Bekasi (Paragembelgemgel), Dari bogor (IPB), dari semarang (UNDIV), dan
dari mana-mana pokonya rame lah, jadi kaya pendakian bersama gitu. Kami para
pendaki semuanya berfoto bersama, sangat kental banget kekeluargaan nya... satu
lagi, ini pengalaman pribadi, waktu saya mau di foto bareng, kaki saya salah,
dikiranya tanah eh ternyata tumbuhan gitu, tubuh saya hampir masuk kejurang
yang curam, untung tubuh saya masih
tertahan di antara pepohonan, klo mungkin bukan bantuan ALLOH S.W.T saya tidak
bisa ada disini dan menulis Pengalaman ini. Terima kasih YA ALLOH masih
menyelamatkan nyawa saya..
Itulah pengalaman saya, bagaimana pengalaman
anda... hehe
para pendaki Gunung Cikuray |
MANTAP |
WOW KEREN |
trio PATRAPALA |
puncak Gn Cikuray |
siluet |
Alhamdulillah yah mas nyemplung nya ga dalem hehehe
ReplyDeleteiya betul bgt mas, untung masih ada yang di atas... hehe
Deleteoke bang,,link back is done..
ReplyDeletemonggo dicek di "sahabat Blogger" di side bar ane,,makasih..:)
kapan2 klo naik gunung lg ajak2 ya..:)
iya makasih ma.. sip.. kita rencanain ntar... hehe
Deleteblog ane jg donk di tambahin hehehe
Deleteudah kok semua nya.... hehe
Deleteiya terima kasih ya mas rizki..... ini juga masih belajar menulis, jadi tulisan nya kurang rapi.. hehe
ReplyDeleteblognya bagus...
ReplyDeletelebih bagus lagi kalau kita sama2 tukaran link
dan sama2 follow untuk silahturahmi sesama blogger
maksih mas, oke udah di pasang kok link nya mas..
Deletepertama selamat dulu om buat pendakiannya... salam kenal bogor.
ReplyDeletewah om ini pasti yang satu tim sm om paragembel dan ketemu sm rombongan Uci dari IPB. Kita pasti papasan juga di jalan, om turun saya baru mau daki..
kenangan tak terlupakan ya merasaakan dahsyatnya tanjakand cikuray. Salam rimba om...
iya mas... salam rimba juga... terasa bgt tanjakannya sampai skr juga...
Deletebikin terus mendaki lagi mas ke gunung-gunung yang lain .. hehe
\
hmmm.. bikin pengeeeennnnnn...
ReplyDeletepic'a bagus2 mas bro
ReplyDelete