16 June, 2013

Melatih kesabar di Gunung Ciremay



puncak gunung ciremay
Puncak gunung Ciremay
Kira-kira Sekitar sekitar awal bulan mei, saya dan teman-teman saya merencanakan pertengahan bulan mei nanti untuk melakukan pendakian di gunung tertinggi di Jawa Barat, Yaitu Gunung Ciremay merupakan Gunung  yang  terletak di daerah kuningan, Cirebon, dan Majalengka dengan ketinggian sekitar 3078 Mdpl, Gunung ini merupakan atap tertinggi jawa barat, lalu kami merencanakan untuk melakukan pendakian melalui jalur linggasana-linggarjati kuningan. 


Pertengahan Mei 2013 pun tiba, kami semua berangkat dari bandung  (Terminal Cicaheum) menuju kota Cirebon dengan menggunakan mini bis, kami berangkat sekitar jam 8 malam..

Perjalanan menuju kota cirebon di tempuh sekitar 5 jam, dikarnakan jalan sekitar sumedang mengalami kemacetan yang cukup parah.


Jam 02.00 kami akhirnya sampai juga di terminal kota Cirebon, lalu dari terminal cirebon kami naek mobil elf lagi menuju basecamp pendakian linggasana. Lalu setelah sampai, kami rehat dulu dan tidur di sekitar basecamp pendakian.

Sesudah beristirahat akhirnya kami langsung melakukan packing, lalu kami meminta izin terlebih dahulu kepada aparat desa linggasana dan pihak yang khusus mendata para pendaki yang mau muncak ke Ciremay.



Sesudah izin selesai, kurang lebih jam 8.00 pagi kami akhirnya bersegera berkumpul dan berdoa dulu sebelum melakukan pendakian, setelah berdoa tim yang beranggotakan 7 orang mulai melakukan pendakian.



Awal pendakian masih terasa ringan, Cuma masih tanjakan-tanjakan yang lumayan. Tiap Pos-pos pun kami lewati, semakin tinggi kami mendaki, semakin berat medan yang kami daki, dengan medan yang terjal dan curam, kira kira kemiringan nya 45 deajat. Sepanjang pendakian kami melihat hampir semua Vegetasi Tanamannya pun masih terjaga dengan baik, tetapi kami masih banyak melihat sampah yang berserakan di setiap pos pendakia, terutama banyaknya orang yang kencing di dalam botol air mineral yang membuat jijik dan gak enak untuk dipandang.


Setelah beberapa jam mendaki, kondisi badan kami terasa lelah, yang tidak mungkin untuk melanjutkan pedakian, jadi kami beristirat dahulu di pos sangga buana sekitar jam 19.00. kami semua beristirahat dan mendirikan tenda terlebih dahulu, lalu makan, tidur dan ngobrol bareng dan berencana untuk melanjutkan pendakian besok pagi sekitar jam 03.00.

Setelah selesai tidur, kami akhirnya bangun jam 3, lalu kami packing logistic untuk memasak di puncak, sedangkan tenda kami tiggal di pos sangga buana. Lalu kami melanjutkan pendakian kembali. Pendakian kian berat juga, jalur yang curam dan terjal masih bertebaran di sepanjang jalan dan jarang sekali mendapatkan bonus serta oksigen yang menipis membuat kami mudah cepat lelah. 


Setelah kurang lebih 2.5 sampai 3 jam mendaki, kami akhirnya sampai juga di puncak Gunung Ciremay, kami merasa terharu, rasa lelah yang begitu sangat akhirnya hilang begitu saja. Sesampai nya dipuncak, kami berfoto-foto dan memasak. Tetahari tetapi sayang sekali cuaca kurang bersahabat, sehingga kami tidak bisa melihat matahari terbit tetapi kami bisa melihat gunug selamet di jawa tengah dan laut utara, begitu menakjubkan kebesaran dan kuasa-Mu ya Rabb. 


Saya merenung sejenak di puncak tentang apa yang dikatakan oleh bapak penjaga pos awal pendakian, dia berkata bahwa Gunung Ciremay ini beda sama Gunung Semeru biarpun bedanya sekitar 600 Mdpl, tetapi kata beliau di Ciremay kita dilatih kesabaran yang sangat tinggi, antara terus mendaki dan turun kembali,  karena gunung ini begitu menantang denga jalur yang lumayan terjal dan sulit. Kita ditantang untuk melawan diri sendiri agar bisa mencapai puncak. Lalu dalam pendakian ini saya memahami benar-benar makna tentang Filosofi “BERJUANG UNTUK BERTAHAN” yang sering dikumandangkan oleh sesepuh di organisasi saya. Filosofinya yaitu, kita harus berjuang untuk mencapai tujuan yang berada di depan mata kita, dalam menggapai tujuan itu pasti terdapat rintangan yang menerjang mulai dari putus asa, jenuh, capek, dan godaan yang menghampiri, tapi disanalah kita harus bertahan biarpun banyak rintangan, dan cobaan. Walaupun pelan-pelan menggapai tujuan itu yang penting hasil. Karena mendaki gunung merupakan proses penempaan.






Tranportasi :

Dari Bandung >>

Cicaheum – kuningan (naek Mini Bus) : Rp. 40.000

Kuningan – Basecamp linggasana kuningan : Rp. 15.000

Biaya Perizinan Masuk Kawasan : Rp. 10.000.



Dari Padalarang >>

Sukabumi (naek bus Mayaraya Di padalarang)- Cirebon : Rp. 35.000

Kuningan – Basecamp linggasana kuningan : Rp. 15.000

Biaya Perizinan Masuk Kawasan : Rp. 10.000.



No comments:

Post a Comment