05 June, 2013

Fluid Coupling

Hydraulic Clutch / Fluid Clutch
 

Ada dua macam mekanisme hidrolis yang digunakan dalam me­mindahkan tenaga dari engine yaitu :

        1. Fluid Coupling

        2. Torque Converter

Kedua mekanisme diatas menggunakan fluida yang bergerak untuk memindahkan tenaganya. Fluid Coupling tidak banyak digunakan, namun mengingat cara kerja fluid coupling hampir sama dengan prinsip kerja torque converter, maka pemahaman cara kerja fluid coupling akan sangat membantu dalam mem­pelajari torque converter.Tapi yang akan saya bahas kali ini adalah tentang Fluid Coupling saja.

Fluid Coupling

      Fluid coupling berfungsi untuk memindahkan tenaga dari engine ke unit yang digerakkan (dalam hal ini adalah transmis­sion) secara hidrolis. Secara garis besar Fluid Coupling h4anya memiliki 4 komponen dasar yaitu :

       1. Impeller

       2. Turbine

       3. Housing

       4. Output Shaft

     Dimana Impeller, sebagai bagian penggerak (Drive), Turbine, sebagai bagian yang digerakkan(Driven), Housing, sebagain rumah atau tempat dari cairan oli dan Output Shaft, sebagai penerus tenaga ynag sudah dihasilkan oleh fluid coupling ke transmission.

        Impeller dan Turbine memiliki vane pada bagian dalamnya saling ber­hadapan. Impeller, kadang juga disebut sebagai pump, dihubung kan dengan engine flywheel dan turbine dihubungkan dengan transmission input shaft. Impeller merupakan komponen peng­gerak dan turbine adalah komponen yang digerakkan.

           Impeller mengubah tenaga mekanis dari engine menjadi tenaga fluida dan turbine mengubah kembali tenaga fluida ini menjadi tenaga mekanis untuk menggerakkan transmission. Impeller dan turbine diletakkan berdekatan satu sama lain untuk mendapatkan effisiensi yang tinggi. 

 

Konsep Kerja Penghubung Hidrolis

        Cara kerja fluid coupling (penghubung hidrolis) dapat dibanding kan dengan kerja dua buah kipas angin listrik (gambar diatas) yang diletakkan berdekatan dan saling berhadapan satu sama lain. Bila salah satu kipas tersebut berputar karena dialiri arus, maka kipas yang lainnya juga akan berputar karena adanya tenaga dari angin yang dihembuskan oleh kipas yang berputar.

         Pada fluid coupling, fluida bekerja sebagai angin pada antara ke-dua kipas tadi. Seperti halnya pada kipas, tenaga fluida yang dialirkan oleh driving component (komponen penggerak) merupakan tenaga yang di gunakan untuk menggerakkan driven component (komponen yang digerakkan). Fluida memiliki massa yang lebih berat dibanding udara karenanya mampu memindahkan tenaga yang lebih besar pula.

         Tenaga mekanis dari engine diubah menjadi tenaga hidrolis dan tenaga hidrolis ini diubah kembali menjadi tenaga mekanis untuk menggerakkan output shaft.

 

 Cara Kerja Fuid Couling 

        Impeller dan terhubung langsung dengan engine flywheel. Turbine yang berhubungan dengan komponen yang akan digerakkan.Fluid coupling housing komponen sebagai tempat oli.

          Impeller dan turbine keduanya berputar dalam housing. Kedua­nya tidak terhubung secara mekanis. Housing dipenuhi oleh oli.

          Pada saat engine dihidupkan impeller akan mulai berputar dan mendorong oli dari bagian tengah menuju ujung luar impeller. Bentuk dari impeller dan gaya setrifugal menyebabkan oli menendang turbine blade. Gaya dan tenaga dari oli akan memu­tarkan turbine dan menghubungkan engine dengan transmission dan memindahkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan machine. Setelah menendang turbine, kecepatan aliran fluida ber kurang dan mengalir menuju bagian tengah turbine untuk masuk kembali ke impeller.

Saat oli meninggalkan turbine, alirannya berlawanan arah dengan aliran oli pada impeller dan cenderung melawan arah putar impeller. Kondisi inilah yang membedakan antara fluid coupling dan torque converter.


No comments:

Post a Comment